Aktual

Pemkot Pasuruan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Kemendagri

Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, S.T.P., M.Si., bersama jajaran perangkat daerah terkait mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dari Media Command Center (MCC), pada Selasa (10/6/2025).

Rakor yang rutin dilaksanakan setiap pekan ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, dan diikuti oleh seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam arahannya, Wamendagri menekankan pentingnya pemanfaatan ruang fiskal daerah secara optimal berdasarkan data yang dimiliki masing-masing pemerintah daerah.

“Kepala daerah perlu terus mendorong dan mengoptimalkan belanja daerah agar pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing dapat berjalan maksimal. Selain itu, pemerintah pusat juga membuka ruang bagi kepala daerah untuk menyampaikan masukan dan data-data strategis yang relevan, baik dari internal daerah maupun dari mitra,” tegasnya.

Sementara, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini melaporkan bahwa berdasarkan data historis tahun 2021 hingga 2025, bulan Mei menunjukkan tren dominan mengalami inflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi pada Mei 2022 dengan kenaikan sebesar 0,40 persen, sedangkan inflasi terendah bahkan mencatat deflasi sebesar 0,37 persen pada Mei 2025,” ungkapnya.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) per 5 Juni 2025, terdapat 12 provinsi yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sementara 25 provinsi mengalami penurunan, dan 1 provinsi tercatat stabil.

“Dua komoditas utama yang mendorong kenaikan IPH di sebagian besar provinsi adalah beras dan daging ayam ras. Sedangkan penurunan IPH dipengaruhi oleh turunnya harga cabai rawit, cabai merah, dan bawang putih,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pasuruan yang akrab disapa Mas Adi, menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan harga, terutama pada sektor pangan dan daya beli masyarakat.

“Daya beli masyarakat di pasar tetap menjadi perhatian kita. Tidak bisa dipungkiri, saat ini masyarakat cenderung belanja secara online. Apalagi dengan kehadiran ritel modern seperti Alfamidi dan Indomaret,” ujar Mas Adi.

Mas Adi juga menyampaikan bahwa harga kebutuhan pokok di Pasuruan masih tergolong stabil. Namun demikian, Pemkot Pasuruan tetap fokus pada pencapaian indikator penilaian TPID.

“Indikator TPID harus tetap dikejar. Harga bahan pokok yang fluktuatif perlu terus dipantau. Kita perlu memperkuat Satgas Pangan dan mendukung program-program prioritas, khususnya yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button