Wisata
Payung Madinah salah satu destinasi wisata terbaru di Kota Pasuruan yang wajib untuk dikunjungi. Payung ini terletak di Kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan persis di depan masjid Jami’ l-Anwar. Dengan adanya payung Madinah ini memberikan suasana yang berbeda daripada tahun sebelumnya, ketika enam payung Madinah mengembang suasana masjid Jami’ Al Anwar seakan berubah seperti Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Wisata payung Madinah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang hanya sekedar menghilangkan rasa penat dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Tak hanya warga Pasuruan, namun warga luar daerah juga banyak yang berdatangan. Mereka menghabiskan waktu sambil berfoto-foto di bawah payung Madinah.
Makam Kh. Abdul Hamid
Sebagai kota santri, Kota Pasuruan memiliki potensi wisata religi yang terkenal dan menarik banyak wisatawan. Saat berkunjung ke Kota Pasuruan, wisatawan tidak hanya dapat mengunjungi makam tetapi juga dapat mengunjungi masjid jami dan kawasan alun-alun Kota Pasuruan. Pada wisata religi ini, terdapat satu acara pamungkas yang selalu dihadiri ribuan orang, acara tersebut yaitu saat Haul Mbah Hamid. Ketika momentum itu tiba, makam KH Abdul Hamid bin Abdullah Umar setiap tanggal 9 Rabbiul Awwal. Mengingat bahwa wisata ini sangat potensial, wisata ini nantinya akan dijadikan wisata unggulan yang ada di Kota Pasuruan.Omah Singa
Kota Pasuruan memiliki potensi wisata cagar budaya yang beragam, salah satunya Omah Singa. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad XIX. Dilihat dari gaya arsitekturnya, rumah singa ini menganut aliran indische Empire atau Dutch Indies. Penamaan Rumah Singa ini tidak lepas dari dari sebuah patung singa yang berdiri tepat didepan bangunan. Gaya arsitektur Empire ini bersumber dari vila Dinasti Lodewijk di Prancis, kemudian ketika Introducir ke Hindia Belanda dengan iklim tropis muncullah gaya arsitektur baru, yakni Indische Empire. Tidak hanya okah singa, Kota Pasuruan juga memiliki berbagai potensi wisata lain, seperti gedung Pancasila, Gedung P3GI, Kamar Bola, dan sebagainya.
Gedung Harmonie menjadi salah satu cagar budaya yang masih ada dan berdiri kokoh hingga saat ini. Wisata Heritage yang satu ini terletak di kawasan Taman Kota Jalan Pahlawan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Bangunan yang dulunya bernama Societiet de Harmonie tersebut didirikan oleh Belanda pada 1858 sebagai tempat pertemuan dan tempat pesta para sosialita dan kaum bangsawan Eropa pada saat itu, dan beralih fungsi dari masa ke masa.
Kemegahan Gedung Harmonie bernuansa serba putih yang tampak bersih dan cerah ini, menjadi daya tarik pengunjung untuk datang menikmati pemandangan yang ada. Pesona Gedung Harmonie ini pun dapat dinikmati langsung dari jalan raya.
Wisata Hiu Tutul
Sebagai salah satu kota pesisir yang kaya akan potensi umber daya laut, Kota Pasuruan menjadikan ini sebagai poteni untuk menadik wiatawan, salah satunya untuk melihat hiu tutul di laut Kota Pasuruan. Dengan menggunakan perahu wisata milik salah seorang nelayan, para wiatawan nantinya akan diajak keliling laut dengan model kemanan ketat. Tidak hanya dapat menikmati wisata hiu tutul, pada setinasi wiata bahari ini masyarakat juga dapat melakukan perjalanan menuju banjang dan hutan mangrove. Untuk menikmati wiata ini, wiatawan perlu membayar dengan tarif bervariasi, untuk tujuan keliling banjang perkepala 20 ribu, untuk ketempat hiu tul-tul 35 ribu dan kalau ke mangrove biaya yang diperlukan 50 ribu rupiah.
Di Kota Pasuruan terdapat beberapa taman, seperti Taman Sekargadung, Taman Pekuncen, Taman Kota, Taman Lansia, RTH Petamanan, Taman Hijau Karangketug, Taman Petahunan, Taman Sarinah dan Taman Hayati.