Wisata Tematik Mangrove Tambaan, Suguhkan Wisata Kreatif dan Inovatif
Pasuruan Kota Madinah. Hutan mangrove, selain menjadi alternatif destinasi wisata alam yang menyenangkan, hutan mangrove di Kelurahan Tambaan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan juga menyuguhkan wisata yang kreatif dan inovatif.
Sejak tahun 2017 lalu, wisata tersebut terus dikembangkan dengan melibatkan peran aktif masyarakat setempat.
Pengunjung yang datang dapat menemukan pengalaman wisata edukasi seputar tanaman mangrove. Mulai dari mengenal fungsi, jenis hingga cara penanamannya.
Tak sampai disitu, masyarakat setempat yang tergabung dalam Komunitas Arek-arek Tambaan juga mengembangkan wisata berupa Taman Baca Pesisir.
Empat tahun berjalan, taman baca tersebut menjadi tempat nyaman bagi anak-anak untuk menggali pengetahuan dari berbagai hal, terutama sejarah daerahnya sendiri yang dikenal sebagai “kota santri”.
Nafi’udin (27) yang merupakan pegiat sekaligus koordinator Taman Baca Pesisir mengatakan, taman baca tersebut didirikan pada awal tahun 2018 lalu. Di atas laut tepat diantara rerimbunan Hutan Mangrove.
Tak hanya memupuk anak-anak untuk gemar membaca, kegiatan lainnya juga digencarkan, “Selain itu kita juga adakan pelatihan-pelatihan untuk menambah skill mereka,” paparnya, Selasa (28/12/21).
Pada intinya, salah satu wujud kepeduliannya adalah meningkatkan budaya membaca bagi anak-anak. Nafi’ mengatakan bahwa tingkat membaca anak-anak hanya nol sekian persen, apalagi gadget yang merupakan perkembangan teknologi semakin tergerus nilai kegunaannya sebagai alat komunikasi.
“Dari situlah, untuk mengatasi permasalahan ini maka didirikanlah taman baca ini. Tujuannya untuk membentengi anak-anak sekitar dari jahatnya narkoba dan merubah image yg dulunya kampung narkoba menjadi kampung wisata yang kreatif dan inovatif,” tandasnya.
Untuk menghilangkan kebosanan, sesekali ia membawa anak-anak binaannya mulai dari PAUD sampai SD tersebut ke cagar budaya yang ada di Kota Pasuruan. Seperti klenteng, taman kota, dan lainnya, “Untuk yang berpartisipasi kurang lebih sekitar 30 anak setiap minggunya kalau dulu sebelum Covid-19 ada sekitar 50 anak,” lanjutnya.
Sedikit demi sedikit Taman Baca Pesisir sekaligus wisata tematik mangrove terus berkembang dan banyak dari berbagai pihak merespon baik dengan menyumbangkan buku. Bahkan, beberapa media nasional kerap kali meliput kegiatan di taman baca tersebut. Mulai televisi, media massa hingga vlogger.
Sampai saat ini, tambah Nafi’ Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan sangat support terhadap perkembangan Taman Baca Pesisir. Untuk pengembangan wisata sendiri, saat ini fokus ke wisata literasi “Insyaallah ke depannya akan ada pembangunan perpustakaan pesisir,” pungkasnya. (lio)