AktualPublikasi

Ngopi Senja, Mas Adi : Budidaya Bandeng Jelak Salah Satu Pengungkit Ekonomi Masyarakat Kota Pasuruan

Pasuruan Kota Madinah. Di kala senja tiba membuat suasana semakin nyaman rasa pahit dari kopi memberikan ketenangan dan kenikmatan tersendiri setelah meneguknya sembari melihat sang surya terbenam. Kopi di kala senja juga bisa menjadi rasa syukur atas nikmat yang diberikan, kita bisa merenungkan kembali aktivitas yang pernah dilakukan.

Bandeng Jelak menjadi primadona kuliner Kota Pasuruan karena banyak orang yang memfavoritkan kuliner ini, Pemerintah Kota Pasuruan mengajak seluruh restoran, hotel, dan tempat makan di Kota Pasuruan untuk menjadikan olahan bandeng jelak sebagai menu utama karena memiliki rasa lebih gurih dan sedap tidak berasa tanah meski ukurannya relatif lebih kecil.

Dalam sambutan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, S,TP., M.Si (Mas Adi) menyampaikan Bandeng Jelak ini punya keunggulan kompetitif bahwa bandeng ini mempunyai omega 3 jauh lebih tinggi daripada salmon. Kamis (8/9/2022)

“Ini banyak orang yang tidak tahu karena pengetahuan masyarakat yang belum begitu mengenal keunggulan kompetitif Bandeng Jelak,” ujarnya

Menurut Mas Adi, Bandeng Jelak juga mempunyai keunggulan kooperatif karena budidaya Bandeng Jelak lebih mudah daripada Salmon yang harus mencari dilaut

“Budidaya Bandeng Jelak tidak sulit, lebih murah biayanya dibandingkan produk yang lainnya dan Bandeng Jelak tidak bau tanah,” imbuhnya

Kemudian Mas Adi mengatakan Bandeng Jelak ini mempunyai keunggulan yang harus dilestarikan karena tumbuh secara alami.

“Bandeng Jelak ini tidak bau tanah, dibudidaya dengan organik dan omega 3 nya lebih tinggi daripada Salmon,” katanya

Bandeng Jelak merupakan salah satu hasil tambak andalan Kota Pasuruan yang selama ini banyak dinikmati oleh masyarakat, Pemkot Pasuruan berharap restoran, hotel, dan tempat makan di Kota Pasuruan menghadirkan olahan Bandeng Jelak sebagai menu utama.

Menurut Mas Adi, Bandeng Jelak mempunyai diferensiasi, punya karakter khusus, dan punya ciri khusus yang tidak dimiliki oleh tempat lain yang harus dijaga dan terus dilestarikan.

“Pengolahan Bandeng Jelak jangan diumbar dulu sebelum kita punya hak patentnya,  harus dipatentkan terlebih dahulu kemudian disosialisasikan kemasyarakat bahwa ada bandeng yang enak rasanya, tidak bau tanah dan itu dari Kota Pasuruan,” ungkapnya

Mas Adi menambahkan Budidaya Bandeng Jelak sebagai pengungkit bagi perekonomian masyarakat kota pasuruan.

“Semakin banyak komunitas Bandeng Jelak semakin banyak kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang akan memberikan lapangan pekerjaan sehingga akan mengungkit sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat,” harapnya

Bandeng jelak ini mempunyai historis, nilai, keunggulan dan paling utama bagaimana Kota Pasuruan menjadi salah satu kota yang membuat orang tertarik untuk datang.

“Orang kepingin makan bandeng ke Kota Pasuruan karena rasanya enak dan olahan produknya bermacam-macam yang berperan selain pemerintah juga masyarakat untuk menarik konsumen dari luar Kota Pasuruan,” pungkasnya

Ngopi senja bertema “Mengapa Bandeng Jelak” dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, S,TP., M.Si (Mas Adi) didampingi Kepala Dinas Perikanan, Ketua HIPMI, Manager Horison, Manager Jalan Tengah café dan diikuti peserta dari UMKM berlokasi di Jalan Tengah Café Kota Pasuruan.  (rmd)