AktualPublikasi

Buka Pembinaan TPK, Fatma : Mari Wujudkan Kota Pasuruan Zero Stunting

Pasuruan Kota Madinah. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pasuruan, Dra. Fatma Saifullah Yusuf (Fatma) mengatakan angka stunting di Kota Pasuruan berdasarkan hasil bulan timbang Februari 2023 sebesar 13,31 %. Hal ini disampaikan Fatma saat membuka acara Pembinaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari Unsur Kader PKK dalam pendampingan Keluarga Beresiko Stunting tingkat Kota Pasuruan Tahun 2023, di Gedung Gradhika, Senin (12/06/2023).Menurut fatma penurunan angka stuning ini merupakan kerja keras bersama, terutama Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari Unsur Kader PKK.

“Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2022, prevalensi stunting di indonesia berkisar di angka 21,6% dengan target pencapaian di tahun 2024 angka stunting menurun di kisaran 14% (sesuai dengan target prevalensi stunting menurut WHO yakni dibawah 20%). Sedangkan prevalensi stunting di provinsi jawa timur berdasarkan ssgbi tahun 2022 yaitu 19,2%. Di kota pasuruan berdasarkan hasil bulan timbang februari 2023 berada di angka 13,31% dan ini kita mengalami penurunan,” ujar Fatma.

Hal ini membuktikan kehadiran tim pendamping keluarga di Kota Pasuruan memiliki dampak pada penurunan angka stunting. Dimana, dengan turun langsung di lapangan dapat mengawal dan memberikan edukasi kepada remaja, ibu hamil maupun keluarga muda untuk membina keluarga yang sehat dan sejahtera, selain itu dengan adanya TPK diharapkan dapat meningkatkan akses informasi dan pelayanan keluarga dan/atau keluarga beresiko stunting dengan sasaran prioritas calon pengantin/ calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita 0-59 bulan.

“Pembinaan TPK dari unsur kader PKK ini merupakan kegiatan berkelanjutan dari kegiatan yang sama sebelumnya (yang dilaksanakan pada tanggal 11 mei 2023). Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan ketrampilan tim pendamping keluarga (TPK) khususnya dari kader PKK dalam melaksanakan pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting di tingkat kelurahan se Kota Pasuruan terkait dengan pemutahiran data melalui aplikasi elsimil serta bagaimana berkomunikasi yang baik dan benar,” imbuhnya.

Fatma juga menjelaskan bahwa penggunaan Aplikasi Elsimil, semula hanya untuk satu sasaran yakni calon pengantin. Namun sekarang, penggunaan aplikasi Elsimil juga digunakan untuk ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan anak usia 0-59 bulan. Hal ini sesuai dengan PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 72 TAHUN 2021.

”Oleh karena itu diperlukannya data yang akurat, terkini, terpadu, berkualitas baik sehingga dapat menciptakan interoperabilitas data. Tim penggerak PKK Kota Pasuruan melalui Pokja IV tengah menggalakkan pendampingan keluarga beresiko Stunting dengan TPK, Selain pentingnya menjaga kesehatan dan menjalankan pola hidup sehat, edukasi sex diluar pernikahan juga perlu diperhatikan,” kata Isteri Walikota ini.

Ia juga berharap kepada TPK khususnya dari kader PKK dalam melaksanakan tugas pendampingan untuk bisa berjalan bersama dengan tenaga kesehatan (bidan) dan kader KB.

”Karena kader PKK dan kader KB merupakan satu kesatuan yang saling menguatkan menjadi satu gerakan masif dalam rangka menekan angka stunting di Kota Pasuruan lebih rendah lagi menjadi Kota Pasuruan Zero Stunting. semoga semua yang hadir bisa mengikuti kegiatan hari ini dengan baik dan tetap mempertahankan protokol kesehatan,” pungkas Founder Fatma Foundation ini. (fit)