Pasuruan Kota Madinah-Hitung mundur penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-30 Provinsi Jawa Timur tahun 2023 yang akan dihelat di Kota Pasuruan semakin mendekati puncaknya. Berbagai persiapan terus dikebut oleh Pemkot Pasuruan untuk menyajikan performa sebagai tuan rumah yang baik. Disamping itu, pematangan dalam hal teknis bagi para khafilah juga terus dilakukan demi target meraih prestasi yang membanggakan dalam pelaksanaan MTQ di rumah sendiri.
Optimisme tinggi terlihat dari raut wajah ke-53 khafilah dan para pembina yang pada Minggu (27/8) bertatap muka langsung dengan Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di gedung Gradika Pemkot Pasuruan. Siang itu, mereka mendapatkan suntikan motivasi dari Walikota menjelang keikutsertaan mereka pada event dua tahunan tersebut.
“Saya doakan para khafilah Kota Pasuruan dapat berprestasi semaksimal mungkin dalam MTQ mendatang. Mudah-mudahan mendapat kesempatan menjadi juara. Kalau toh ternyata nanti belum berhasil menjadi juara, tidak perlu kecil hati” ujar Gus Ipul memberikan wejangan.
Ia meminta kepada seluruh khafilah saat event berlangsung, fokus penuh pada perlombaan. Menurutnya, ketika para khafilah ini berupaya semaksimal mungkin, pasti akan ada pertolongan dari Allah untuk memenangkan perlombaan.
“Menang adalah dampak dari ikhtiar dan totalitas kita selama ini” imbuhnya.
Gus Ipul menambahkan bahwa ada pesan yang dapat di ambil dalam penyelenggaraan MTQ di Kota Pasuruan. Selain mengejar prrstasi, hal utama yang dapat diburu adalah keberkahan berlipat yang didapat ketika Al Qur’an dibumikan di Kota Pasuruan. Ia mengharap keberkahan dari penyelenggaraan MTQ membawa dampak nyata bagi hal-hal positif yang akan tumbuh pasca pelaksanaan event ini.
“Semoga nantinya pelaksanaan MTQ ini membawa berkah dampak nyata pada peningkatan perekonomian masyarakat, kebersihan, serta semangat yang ti ggi dalam belajar Al-Quran” ucapnya
Pemkot Pasuruan memang sangat serius mempersiapkan diri menghelat event yang akan diikuti 38 Kabupaten dan Kota ini. Tercatat sejak resmi ditunjuk sebagai tuan rumah oleh Gubernur Jawa Timur, Kota Pasuruan langsung tancap gas membenahi sarana dan prasarana hingga menyiapkan maskot MTQ yang kini dikenal dengan nama Maspadin, hingga kampanye Pasuruan Resik yang melibatkan seluruh masyarakat Kota Pasuruan guna memperindah kota untuk menyambut para tamu.
Gus Ipul menambahkan, respon Kota Pasuruan ketika ditunjuk sebagai tuan rumah menunjukkan budaya Indonesia yang selalu antusias dalam menerima tamu. Antusiasme inilah yang diperlihatkan adalah dengan melibatkan seluruh stakeholder dan tidak hanya bergantung kepada panitia.
“Itulah mengapa kita harus merasa beruntung menjadi tuan rumah. Jika dihitung, mungkin kita akan jadi tuan rumah kembali sekitar 78 tahun lagi. Ini harus kita manfaatkan. Semoga dengan iringan doa kita bisa maksimalkan agar menjadi event MTQ yang berdampak positif” katanya
Gus Ipul juga sedikit memberi bocoran bahwa kemasan MTQ kali ini mungkin akan berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Ia membeberkan bahwa konsep penyelenggaraan akan mengikuti perkembangan jaman. Hal ini dilakukan agar event ini bisa berjalan menarik dan menjadi momen tidak terlupakan bagi semua orang. (hly)