Ada Vibro Roller Di Taman Kota, Sebagai Edukasi Bagi Pengunjung Taman Terutama Anak-Anak.
Ramapati Pasuruan– Kalau ada yang melintas di jalan Pahlawan dan melewati depan Taman Kota (Tamkot), sejenak kamu perhatikan kira-kira ada yang beda tidak ya.
Pasti ada yang beda karena beberapa hari ini didepan Tamkot sisi selatan tepatnya diakses masuk menuju Ramapati ada Vibro Roller atau yang biasa orang kenal dengan sebutan Slender atau alat berat yang berfungsi sebagai pemadat pada pekerjaan konstruksi seperti pembangunan jalan.
Kok, bisa Slender ada disana, pasti banyak yang bertanya dan penasaran. Rasa penasaran itu akhirnya terjawab, setelah tim liputan Ramapati mengkonfirmasi ke Kepala Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan (PUPR) Gustap Purwoko, ST.MT melalui Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Bina Konstruksi pada Dinas PUPR Kota Pasuruan, Uung Maf’udi Dja’far.
Terkait keberadaan alat berat di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota Uung menyatakan, kalau alat berat tersebut rencananya kami hapus asetnya kemudian kami hibahkan ke Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Petamanan (DLHKP), selain itu tempatnya juga tidak ada.
“Setelah ada pembicaraan dengan DLHKP, alat tersebut akhirnya kami hibahkan dan penempatannya di posisikan di RTH sekalian buat edukasi buat pengunjung terutama anak-anak,” katanya, Jum’at (11/3/2022).
Menurut Uung, ada 3 alat berat yang sudah harus dilakukan peremajaan, kalau harus diservis biayanya sangat mahal dan rencana asetnya kami hapus sekaligus kami hibahkan ke DLHKP.
Untuk yang di Taman Kota namanya Mesin Gilas Bergetar 6 ton tahun 2001, kegunaannya memadatkan permukaan tanah atau aspal, biasa digunakan untuk pekerjaan macadam/lapen dan kondisinya rusak berat. Untuk yang di Taman Lansia namanya Mesin Gilas/ TANDEM 6 ton tahun 2001, kegunaan memadatkan permukaan tanah atau aspal, biasa digunakan untuk pekerjaan macadam /lapen dan kondisinya rusak berat. Sementara di Taman Sekargadung namanya Mesin Gilas /Wales 8 ton tahun 1993, kegunaanya memadatkan permukaan tanah atau aspal, biasa digunakan untuk pekerjaan macadam /lapen dan kondisinya rusak berat.
“Dari 3 alat berat tersebut baru 2 yang sudah dikondisikan di 3 taman, untuk yang di Tamkot baru Rabu kemarin, sementara yang di Taman Lansia sudah sejak bulan November tahun 2021 dan yang di Taman Sekargadung masih menunggu selesai landasanya dulu,” imbuhnya.
Menurut Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Samsul Rizal melalui Kasie Pertamanan Zulfikri Arif membenarkan terkait keberadaan alat berat yang diletakkan di 3 taman tersebut.
“Tiga alat berat tersebut memang sudah tidak layak pakai, daripada terbengkalai lebih baik diletakkan di taman yang berada di tepi jalan sebagai pembelajaran bagi masyarakat terutama anak kecil,” ujarnya.
Di tanyak apakah ada rencana dari DLHKP untuk merubah warna dari 3 alat berat tersebut, dimana sekarang warnanya masih sesuai warna aslinya yaitu dominasi warna kuning, kemungkinan hal tersebut ada, katanya.
“Biar lebih menarik pengunjung taman, ke depannya mungkin dilakukan perubahan warna yang berwarna mencolok, setelah selesai di serah terimakan ke dinas kami dari dinas PUPR,” jelasnya.
“Untuk yang di taman Sekargadung kemungkinan bulan April sudah dikondisikan di tempat yang sudah kami siapkan,” pungkasnya. (Ag)