AktualPublikasi

Kendalikan Inflasi Daerah, Pemkot Pasuruan Ikuti Rakor Bersama Kemendagri

Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, S.TP., M.Si (Mas Adi), bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Pasuruan, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan secara rutin oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Rakor ini berlangsung secara virtual, bertempat di Madinah Command Center (MCC) pada Senin, (4/2).

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran seluruh pemerintah daerah  untuk terus menjaga laju inflasi. 

“Menjelang Ramadhan 2025 ini, mohon kepada seluruh Kepala Daerah untuk memperhatikan dan mengantispasi komoditas-komoditas yang berpotensi mengalami lonjakan harga,” ujar Bima

Menurut Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan angka inflasi sebesar 1,94 persen secara month to month.

“Beberapa komoditas utama yang menyumbang inflasi pada Januari 2025 dalam kelompok tersebut antara lain cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng. Masing-masing memiliki andil inflasi sebesar 0,19%, 0,17%, dan 0,03%,” ungkap Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti.

Di sisi lain, pemberian diskon listrik 50 persen untuk pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) pada Januari dan Februari 2025, turut memberikan kontribusi signifikan dalam menekan inflasi. Diskon tersebut tercatat sebagai penyumbang utama deflasi pada Januari 2025.

“Komoditas tarif listrik dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga menjadi penyumbang utama deflasi dengan tingkat deflasi sebesar 32,03% dan andil deflasi 1,47%,” jelas Amalia.

Dengan adanya langkah-langkah pengendalian inflasi tersebut, diharapkan dapat menjaga kestabilan ekonomi daerah dan mencegah dampak buruk inflasi terhadap masyarakat, khususnya menjelang Ramadan yang merupakan periode konsumsi tinggi.