AktualPublikasi

Paparkan Konsep Penataan PKL, Gus Ipul: Agar Pengunjung dan Pembeli Kerasan, Rejeki Bertambah

Pasuruan Kota Madinah-Warga Kota Pasuruan, bahkan mungkin juga luar daerah, tidak lama lagi akan segera melihat wajah baru Alun-Alun Kota Pasuruan. Saat ini proses revitalisasi alun-alun, termaauk pemasangan payung Madinah yang nampaknya akan menjadi ikon baru di Kota Pasuruan, tinggal memasuki tahap akhir. Proses “operasi wajah” ini tentunya akan lebih maksimal apabila didukung oleh penataan lingkungan sekitar alun-alun agar pengunjung nantinya merasa nyaman untuk singgah berlama-lama di sana.

Salah satu titik perhatian Pemkot Pasuruan adalah penataan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di sekitar lingkar alun-alun. Sebagai upaya mewujudkan lingkungan alun-alun yang lebih nyaman, maka pada Senin (26/12), puluhan PKL alun-alun sengaja diundang untuk hadir menyimak paparan Walikota Pasuruan tentang konsep penataan PKL. Acara yang diselenggarakan di gedung Gradika Pemkot Pasuruan ini berlangsung gayeng karena diwarnai dengan penyampaian aspirasi dari para pedagang untuk mendapatkan model ideal dari penataan PKL ini.

Walikota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memaparkan langsung dimana nantinya para PKL ini akan ditempatkan serta detail lain tentang konsep penataan ini. Bahkan dalam sebuah sesi, Gus Ipul mendorong sendiri gerobag bantuan dari Pemkot untuk para PKL. Memang, nantinya PKL yang terdata secara resmi, akan mendapatkan bantuan berupa gerobag dorong yang dapat dipakai berjualan. Pada momen inilah Gus Ipul secara simbolis menyerahkan gerobag berwarna silver bertuliskan Madinah Van Java tersebut kepada salah satu perwakilan pedagang.

“Upaya kita untuk mempercantik alun-alun salah satunya untuk membuat rejeki Bapak-Ibu bertambah. Dulu PKL berdagang seenaknya. Sekarang pedagang harus ikut jaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan agar pembeli lebih kerasan dan belanjanya lebih banyak” ujar Gus Ipul yang diamini oleh PKL yang hadir.

Menurutnya, lingkungan alun-alun, utamanya jika lokasi untuk jajan tidak nyaman, membuat pembeli akan merasa risih untuk berlama-lama singgah. Akibatnya, tidak banyak uang yang dibelanjakan kepada para pedagang dan membuat kemajuan ekonomi melambat.

“Saat ini dengan kondisi alun-alun yang sudah nyaman, didukung adanya payung Madinah dan toilet yang nyaman, salah satunya akan menguntungkan pedagang” katanya.

Trotoar yang menjadi hak pejalan kaki.pun tak luput dari perhatian Gus Ipul. Ia mewanti-wanti kepada PKL yang hadir agar tidak lagi menggunakan trotoar untuk menggelar lapaknya.

“Trotoar tidak dibolehkan untuk gelar dagangan atau tempat orang makan. Parkir juga tidak boleh di trotoar. Kami akan atur juga arus lalu lintas becak agar nantinya pengunjung yang turun dari becak, juga sebaliknya, akan melewati deretan PKL”  tegas Walikota

Di sisi lain, sosialisasi penataan PKL disambut baik oleh pedagang yang hadir. Banyak pedagang yang mengapresiasi konsep penataan yang dilakukan oleh Pemkot. Pada momen itu dimanfaatkan mereka menyampaikan uneg-unegnya. Aspirasi yang disampaikan rata-rata tentang pengaturan jam operasional berjualan, pengoptimalan fungsi paguyuban pedagang, serta penataan parkir yang tidak merugikan PKL.

Gus Ipul pun berusaha mengakomodir aspirasi para pedagang ini dan berjanji segera membahasnya bersama jajaran terkait. Dirinya meminta para pedagang untuk mengedepankan musyawarah dalam menghadapi berbagai persoalan nantinya.

“Nyuwun tulung sareng-sareng jogo alun-alun (Mohon bantuan bersama-sama menjaga alun-alun), kita ikut menjaga apa yang sudah kita tata demi kebaikan kita”, pungkas Gus Ipul.