Lestarikan Budaya, Pemkot Pasuruan Gelar Festival Seni Musik Tradisional
Pemerintah Kota Pasuruan berkomitmen untuk menjaga kelestarian budaya tradisional di tengah-tengah masyarakat. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan diselenggarakannya Festival Kolaborasi Seni Musik Tradisional oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Bertempat di GOR Untung Suropati pada Rabu (21/2), festival yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Pasuruan ke 338 ini diikuti oleh perwakilan setiap kelurahan di Kota Pasuruan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yanuar Afriansyah, yang membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa Kota Pasuruan kaya akan kebudayaan tradisional. Untuk itu Pemkot Pasuruan berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tradisional agar tidak punah seiring perkembangan zaman.
“Tujuan dilaksanakannya festival ini salah satunya agar generasi muda mengenal budaya tradisional. Setelah mengenal, maka akan mencintai dan melestarikan budaya tersebut” ujar Yanuar
Lebih lanjut, Yanuar juga menegaskan harapannya agar budaya tradisional tidak tergerus oleh perkembangan teknologi. Ia berharap perkembangan teknologi berjalan beriringan dengan kelestarian budaya trasional.
“Banyak anak-anak kecil saat ini lebih suka permainan modern. Jika dibiarkan menjadi kebiasan, akan menjadi kebudayaan baru. Kebudayaan tradisional akan hilang” imbuhya
Sementara itu, festival Kolaborasi Seni Musik Tradisional ini sendiri diikuti dengan antusias oleh para peserta. Setiap grup kelurahan diwajibkan untuk membawakan lagu Ahlan Wa Sahlan ciptaan Shodiq Monata dan satu lagu bebas.
Lagu yang menceritakan keindahan payung madinah Kota Pasuruan dan kehidupan kota santri Pasuruan ini dibawakan oleh peserta dengan memainkan beberapa alat musik tradisional. Kombinasi apik antara alat musik tradisional dengan instrumen musik modern yang dibawakan beberapa kelurahan mampu menyuguhkan penampilan menawan