AktualPublikasi

Pemkot Galakkan Urban Farming dengan Kemitraan Masyarakat

Pasuruan Kota Madinah.  Dalam rangka mewujudkan Pasuruan Kota Madinah (Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmoni Warganya). Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan mempunyai program Urban Farming dimana program itu meliputi Kampung Kambing, Food Estate, dan Hidroponik.

Urban Farming adalah kegiatan membudidayakan tanaman atau memelihara hewan ternak didalam dan disekitar wilayah Kota besar atau kecil untuk memperoleh bahan pangan atau kebutuhan lain dan tambahan finansial.

Menutur Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ibu Nikmah Hayati, bahwa di Tahun 2022 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan memiliki program Urban Farming dimana program ini merupakan representasi dari visi-misi Kepala Daerah.

“Ada tiga poin yang menjadi konsentrasi terhadap Urban Farming yakni Kampung Kambing, Food Estate, dan Hidroponik semua program ini bermitra dengan masyarakat, untuk program kampung kambing ini konsepnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan lebih ke sarana dan prasarana nya. Nantinya akan Bermitra dengan masyarakat.” ujar Nikmah, selasa siang (11/01/2022).

“Kalo petani kecil bisa menitipkan kambing nya dengan ikut berpartisipasi dalam mengelola kambingnya. Sedangkan untuk petani besar semacam investor maka kita akan memfasilitasi lokasi dengan sistem sewa namu pakannya akan disediakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang sudah disubsidi. Itu program kami kedepan sementara ini kambing-kambing yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan masih untuk sarana edukasi, dan jumlah kambing yang sudah kita kelola sekitar 38 kambing yang sebelumnya 27 kambing ketika membeli“ imbuhnya.

Selanjutnya Food Estate, Nikmah mengungkapkan bahwa Food Estate merupakan pengembangan pangan dalam skala luas yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan.

“Ada dua tempat yang menjadi konsertasi kita untuk program Food Estate yakni Di krampyangan dan Sekargadung yang masing-masing memili luas sebesar 18.500 meter dan 8000 meter, nantinya di Krampyangan dijadikan tempat sebagai sarana edukasi lebih fokus ke pertanian modern. Sekargadung lebih ke jambu Kristal, “ ungkapnya

Ditempat yang sama, Suyanto Widodo selaku fungsional pengawas mutu pakan mengatakan bahwa di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga ada kawasan edukasi “Demplot Tanaman Hortikultura dan Demplot Edukasi Sumber Bahan Pangan lokal “.

“Dua kawasan ini merupakan kawasan edukasi dimana Demplot Edukasi Sumber Bahan Pangan lokal mengajarkan pada masyarakat untuk bertanam semi modern yakni dengan cara hidroponik, sedangkan Demplot Tanaman Hortikultura lebih ke cara bercocok tanam dengan cara konvensional. Ada beberapa macam tanaman yang ditanam di dua Demplot ini, seperti bayam merah, kedondong, papaya, terong, sirsat, jambu, anggur, dan lain sebagainya, “ kata Suryanto menjelaskan.