AktualPublikasi

Wakil Walikota Pasuruan Hadiri Launching Sinta Gelis, Upaya Pemerintah Mengurangi Angka Kemiskinan di Jawa Timur

Pasuruan Kota Madinah – Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo, S.TP., M.Si (Mas Adi) hadiri acara launching aplikasi Sistem Informasi Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (Sinta Gelis) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di hotel Platinum, Surabaya, Minggu (31/7/2022) malam. Aplikasi ini dibuat sebagai pusat data bagi masing-masing dinas untuk menyelaraskan setiap tujuan program kerja agar lebih tepat sasaran.

Hadir juga dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden RI/Sekretaris Eksekutif TNP2K, Suprayoga Hadi dan Kepala Daerah se-Jawa Timur.

Dalam sambutannya Emil menegaskan bahwa upaya pengentasan kemiskinan di Jatim dibutuhkan koneksi antar dinas. Tantangan selama ini adalah masih banyaknya ketepatan dan keakuratan data yang invalid.

“Sinta Gelis bisa mengatasi ini karena data ini terpadu, terpadu itu artinya nanti semua itu ter-connect ke dalam satu unique identification, artinya mau itu data dinas sosial, mau itu data dinas pertanian, mau itu data dinas pendidikan, itu akan dikonsolidasi berdasarkan NIK sehingga kita akan tahu kalau misalnya dia itu dapat program dobel-dobel atau tidak”, ucapnya.

Tahap awal, pemanfaatan aplikasi Sinta Gelis akan diujikan pada desa-desa binaan yang dikelola Pemprov Jatim di 7 Kabupaten yang menjadi pilot project melalui program desa “Dharma Bhakti Nagari”.

Lanjut Emil memberikan arahan kepada kepala daerah untuk melakukan optimalisasi Sinta Gelis dan Dharma Bhakti Nagari secara berkesinambungan untuk pembangunan kesejahteraan di Provinsi Jawa Timur.

“Kita berharap bahwa Dharma Bhakti Nagari ini akan menjadi satu konsep pendekatan lintas sektor dalam mengatasi permasalahan kemiskinan di desa. Kalau model ini jalan maka kita bisa kemudian mereplikasi dan memastikan bahwa pendekatan yang sifatnya holistik, integratif, tematik itu bisa kita wujudkan”, pungkasnya. (Dey)