Mas Adi: Anak Harus Dididik untuk Indonesia Emas, Bukan Indonesia Cemas

Suasana Gedung Harmoni pada Rabu (11/6/2024) dipenuhi semangat para pelajar dan pendidik dalam momen penyerahan piagam juara MATHEO (Mathematics and English Olympiade). Acara ini berlangsung meriah dengan penampilan tarian tradisional, lantunan ayat suci Al-Qur’an yang khidmat, hingga paduan suara yang membawakan lagu Indonesia Raya.
Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi), yang hadir secara langsung dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada para guru dan pendidik atas kontribusinya mencetak generasi unggul.
“Pahlawan pembangunan itu adalah para guru yang mendidik kita semua. Saya bisa berdiri di sini tentu karena peran para pendidik yang istiqomah mentransformasikan ilmu kepada generasi yang akan datang,” ujarnya dalam sambutan.
Mas Adi juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pasuruan berkomitmen mendorong regulasi dan sistem yang mampu menyiapkan generasi emas tahun 2045.
“Seiring perkembangan zaman, dunia pendidikan harus beradaptasi. Ibarat aliran yang deras, kita tidak bisa menolak arus ini. Maka pembangunan tidak hanya fisik, tapi juga membangun sumber daya manusia,” lanjutnya.
Ia juga menyoroti dampak media sosial terhadap kebiasaan anak-anak. Menurutnya, media sosial telah mengubah perilaku generasi muda, dari sebelum tidur hingga bangun tidur yang pertama kali dilihat adalah layar ponsel.
“Ini hal yang harus diperbaiki. Jangan sampai kita menyongsong Indonesia Cemas, tapi kita harus siapkan anak-anak yang cerdas untuk menyambut Indonesia Emas,” tegasnya
Sebelum acara dimulai, Mas Adi sempat mengunjungi sejumlah stand karya siswa dari SMK swasta se-Kota Pasuruan. Ia memuji kualitas karya yang dipamerkan dan mendorong agar hasil tersebut tidak hanya berhenti pada ajang pameran semata.
“Tadi saya lihat stand-stand siswa SMK hasilnya sangat bagus. Ini harus dilanjutkan, jangan hanya tampil saat kegiatan saja lalu jadi arsip. Harus ada peta jalan agar manfaatnya terus bergulir menjadi nilai bagi anak-anak kita,” tutupnya
Mas Adi juga menekankan pentingnya membangun kepekaan dalam proses pendidikan. Menurutnya, transformasi pendidikan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi dan media sosial yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak.
“Anak-anak kita harus dibekali bukan hanya dengan ilmu, tapi juga kepekaan dan kemampuan adaptasi. Kita tidak bisa lagi mendidik dengan cara-cara lama. Pendidikan harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” tambahnya.
Kegiatan MATHEO sendiri diharapkan dapat menjadi ajang tahunan yang bukan hanya menumbuhkan semangat kompetisi, tapi juga mendorong kreativitas serta mengembangkan potensi pelajar sejak dini.