Aktual

SEMINAR AKBAR “PENTINGNYA PERANAN MASYARAKAT DALAM PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN KEMATIAN BAYI”

Inspiring City Pasuruan. Bahwa saat ini pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Pasuruan sudah cukup baik ditandai dengan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak berupa peningkatan cakupan peningkatan cakupan kunjungan ibu hamil, cakupan ibu bersalin di fasilitas kesehatan, cakupan pelayanan nifas, cakupan pelayanan bayi baru lahir dan cakupan pelayanan anak balita.
Adapun salah satu indikator yang mencerminkan derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Angka kematian ibu dihitung dari jumlah ibu meninggal karena hamil, bersalin dan nifas yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain dibagi jumlah kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi dihitung dari jumlah kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun dibagi jumlah kelahiran hidup.
Angka kematian ibu Kota Pasuruan hingga November 2019 sebesar 0,6 per 1000 lahir hidup atau 2 kematian ibu, menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 3,1 per 1000 lahir hidup atau 10 kematian. Angka kematian ibu tahun 2019 tersebut masih aman dibawah target RPJMN sebesar 1,83 RPJMD, dan dibawah target Jawa Timur sebesar 0,91 dan masih dibawah target SDG’s (Sustainable Development Goal’s) Sebesar 0,70 serta masih dibwah target Kota Pasuruan yaitu 2,48 per 1000 lahir hidup.
Dalam upaya penurunan AKI dan AKB disamping pelayanan kesehatan diperlukan peranan masyarakat yang optimal tersebut, dapat berupa upaya masyarakat mencari informasi kesehatan dari sumber yang jelas dan memiliki validitas yang benar, masyarakat melakukan pendewasaan usia perkawinan, masyarakat usia subur menggunakan alat kontrasepsi (KB) untuk mengatur jarak kelahiran dan pola asuh yang baik, masyarakat melakukan perencanaan kehamilan, masyarakat mau memanfaatkan buku KIA untuk pemantauan secara awam selama kehamilan, nifas dan masa bayi dan balita bahkan hingga anak pra sekolah, masyarakat menjalani asuhan yang teratur dan berkualitas dan masih banyak lagi yang lainnya.
Peran serta masyarakat yang optimal dan peningkatan kesadaran masyarakat terutama calon ibu memiliki risiko tinggi agar lebih waspada serta dapat meminimalkan kejadian komplikasi selama kehamilan dan dukungan dari kita semua yang diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.
Oleh karena itu, berdasarkan narasi tersebut serta dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 55 Tahun 2019, Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Kesehatan Kota Pasuruan selama 3 (tiga) hari mulai hari Senin sampai dengan hari Rabu tanggal 18 November sampai dengan tanggal 20 November 2019 bertempat di Ruang Pertemuan Valencia Bakery Cafe & Resto Jalan Hayam Wuruk Nomor 11 Kebonsari Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan menyelenggaraan Seminar Akbar “Pentingnya Peranan Masyarakat Dalam Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Kematian Bayi”. Seminar tersebut secara resmi di buka oleh Plt. Walikota Pasuruan di hadiri Asisten Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Pasuruan, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan, Direktur RSUD dr. R. Soedarsono dan Direktur, RS Graha Sehat MedikaKota Pasuruan, Camat dan Lurah di Lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan, Ketua Organisasi Profesi IDI, IBI, PPNI, Persakmi Kota Pasuruan, Narasumber Dokter Spesialis Obgyn dan Spesialis Anak, Ketua Organisasi Kemasyarakatan Muslimat, Fatayat, Aisiyah Kota Pasuruan, para tokoh masyarakat serta undangan lain.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan Ibu dr. Shierly Marlena mengatakan tujuan umum kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Kota Pasuruan Tahun 2019. Yang bertujuan agar masyarakat mengetahui faktor penyebab kematian ibu dan kematian bayi serta mengetahui perananya dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi Kota Pasuruan. Peserta 575 orang dan terbagi dalam 3 kali pelaksanan yaitu hari pertama 275 orang terdiri dari 184 Masyarakat, 82 Undangan dan 9 Narasumber panitia. Hari kedua 150 orang terdiri dari 130 Masyarakat, 11 Undangan dan 9 Narasumber panitia sedangkan hari III 150 orang terdiri dari 130 Masyarakat, 11 Undangan dan 9 Narasumber panitia. Total hari pertama, kedua dan ketiga sebanyak 575 orang. Masyarakat dari 222 perwakilan RW Se-Kota Pasuruan (per RW 2 orang), undangan terdiri dari perwakilan , 4 camat, 34 lurah, Fatayat, Muslimat, Aysiyah, Kepala Puskesmas, Bidan, Perwakilan OPD, Kepala Desk Se-Kota Pasuruan, Petugas kesehatan dan organisasi masyarakat.
Sambutan dan arahan Plt. Walikota Pasuruan Bapak Raharto Teno Prasetyo, ST mengatakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November. Adapun Tema HKN tahun 2019 adalah “Generasi Sehat Indonesia Unggul”. Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Presiden dalam pelantikan Kabinet Indonesia Maju 2020 – 2024, bahwa perhatian Pemerintah dalam kurun 5 tahun mendatang diprioritaskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia. Berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk pembangunan Sumber Daya Manusia telah diraih dengan adanya peningkatan “Indeks Pembangunan Manusia” Indonesia setiap tahun dimana salah satu parameter yang diukur adalah “Angka Harapan Hidup”. Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan cerminan dari berbagai indikator dampak seperti Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
Lebih lanjut dikatakan, Angka Kematian Ibu hingga November tahun 2019 di Kota Pasuruan sebesar 0.6 per 1000 Lahir hidup atau 2 kematian ibu, menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 30.6 per 1000 Lahir hidup atau 10 kematian ibu. Angka Kematian Bayi hingga November tahun 2019 di Kota Pasuruan sebesar 6,9 per 1000 Lahir hidup atau 23 kematian bayi, meningkat dibandingkan tahun 2018 sebesar 6,1 per 1000 Lahir hidup atau 20 kematian bayi. Semoga sisa waktu 2 bulan di tahun ini tidak ada peningkatan jumlah kematian bayi kembali. Harapan kita semua di tahun depan jumlah kematian ibu dan kematian bayi dapat ditekan atau bahkan zero kasus, tentunya hal ini akan lebih mudah dilakukan bila semua pihak terlibat bersama-sama.
Perlu diketahui, 5 pilar penurunan AKI dan AKB adalah peraturan/legislasi; komitmen program Pemerintah, mulai dari pusat hingga kelurahan; komitmen tenaga kesehatan dan fasilitas pemberi layanan kesehatan ibu dan anak; komitmen pasangan suami istri dimulai dari semenjak menjadi calon ibu dan komitmen keluarga dan lingkungan sekitar; merupakan pilar yang harus memainkan peranannya masing-masing. Komitmen konkret Pemerintah Kota Pasuruan sebagaimanna dimaksud berupa memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah diakses secara geografis maupun secara finansial. Perwali Nomor 05/2018 yaitu program UHC (Universal Health Coverage), telah menjamin semua masyarakat Kota Pasuruan memiliki jaminan kesehatan. Sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) yang menghadirkan bidan kelurahan di setiap kelurahan yang ada di Kota Pasuruan yang memiliki tugas memantau kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan anak balita serta anak prasekolah di wilayah kelurahan.
Oleh karenanya, perlunya komitmen bersama dalam rangka upaya penurunan AKI dan AKB di Kota Pasuruan dengan peranan masing-masing harus terus dipupuk dan dioptimalkan dari tahun ke tahun. Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-23 dan teriring harapan semoga Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2019 ini, akan menjadi suplemen dan semangat bagi seluruh lintas sektor terkait termasuk masyarakat ikut berkiprah dalam pembangunan,.