Cerita KotaPublikasi

Omset Mencapai Jutaan, Griyo Melati menjadi Markas Bagi Kaum Disabilitas Untuk Berkreasi

Ada ungkapan “Know me for my ability, not my disability” ( kenali aku karena kemampuanku bukan ketidakmampuanku/ kelemahanku ) hal ini menjadi motto yang diikat erat oleh para disabilitas Pasuruan di bawah naungan Griyo Melati yang bermarkas di Kelurahan Kepel Krajan RT 03 RW 02 Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

Ungkapan diatas sebagai pegangan dan semangat bagi para disabilitas agar tetap semangat dan optimis serta percaya diri dengan kemampuannya dibalik keterbatasan yang dimilikinya.

Mengobati rasa penasaran tim liputan Ramapati langsung mengunjungi markasnya wong disabilitas se Pasuruan Raya ini untuk berkreasi. Alhamdulillah sang tuan rumah Mabrur langsung menerima kami dengan senang hati. Senin (10/01/2021)

Rumah milik Mabrur itu memang menjadi ‘markas’ para disabilitas untuk berkreasi. Mabrur yang juga disabilitas itu tergerak untuk mengajak disabilitas lainnya bersama-sama menatap masa depan dan saling mendukung. Tidak mudah memang karena tidak semua disabilitas tertarik dengan ajakan Mabrur.

ami rutin setiap bulan keliling mencari teman disabilitas lain. Tapi, tidak mudah karena ada sebagian yang midsetnya ‘nanti dapat apa? Sebagian ada yang orangtuanya yang melarang dan terkesan menutupi kalau punya anak disabilitas.

“Alhamdulillah di Griyo Melati ini sudah beranggotakan 77 disabilitas dari Kota Dan Kabupaten Pasuruan khusus bagi mereka yang penuh semangat,” kata M. Mabrur ketua Griyo Melati ini.

Semangat Mabrur untuk memberikan dukungan pada teman sesama disabilitas tidak surut. Seiring waktu Griyo Melati tidak pernah berhenti menjadi tempat pembelajaran kewirausahaan mandiri anggotanya.

“Inginnya saya teman-teman ini menjadi pengusahanya, bukan lagi karyawan. Jadi, mereka memperkerjakan tetangga atau saudaranya,” harap Mabrur.

Mabrur mengatakan di Griyo Melati ini meliputi banyak macem kreatifitas, ada Oemah Craft, Percetakan, Produksi Camilan ( kripik pisang, kripik sukun, kripik pohong dan juga rengginang ), sablon, jahit, potong rambut, mengukir dan lain-lainnya.

“Saat ini untuk sistem pemasarannya menggunakan media sosial dan sudah menasional dengan omset sekitar 5 juta lebih sebulannya,”pungkasnya. (Aga)